Perkembangan Bayi Tabung: Pembekuan Sel Telur ~ Bayi Tabung / in vitro fertilization

Selasa, 25 September 2007

Perkembangan Bayi Tabung: Pembekuan Sel Telur

Jaman sekarang para wanita lebih memilih karir daripada memiliki keluarga tapi setelah mereka menyadari pentingnya sebuah keluarga, mereka sadar bahwa sebentar lagi atau sekarang mereka sudah akan mengalami menopause. Namun jangan kuatir, program bayi tabung atau IVF memiliki perkembangan baru dalam subprosesnya, yaitu sistem pembekuan sel telur yang memungkinkan para wanita bebas dalam memilih waktu yang tepat bagi mereka untuk memulai sebuah keluarga tanpa kuatir batasan umur dan siklus reproduksi yang mereka alami.

Sistem pembekuan sel telur ini baru akan diluncurkan di negara Inggris Raya. Biasanya yang dibekukan adalah sel sperma si pria, namun setelah berbagai penelitian maka didapatlah sistem baru pembekuan bagi sel telur.Sebelumnya, berdasarkan tingkat keberhasilan yang rendah yang didapat dari sistem pembekuan sel telur ini serta hanya dilakukan bagi pasien penderita kanker, akan tetapi para rumah-rumah sakit percaya bahwa tehnik yang dikembangkan oleh ilmuwan Jepang ini akan dapat menghasilkan bayi tabung dengan tingkat keberhasilan yang cukup besar.

Professor Gedis Grudzinskas, kepala medis Bridge Center meyakini bahwa tehnik ini akan menwarkan sejumlah pilihan kepada para wanita. "Dahulu para wanita memakai pil kontrasepsi untuk dapat menentukan waktu yang tepat untuk mendapatkan anak, tapi sekarang tehnik pembekuan sel telur inilah yang lebih efektif."
Akan tetapi tehnik pembekuan sel telur ini yang juga lebih dikenal sebagai vertifikasi masih berada dalam tahap awal perkembangannya. Sebelumnya sistem pembekuan sel telur ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dalam proses pembekuan dan pencairannya berdasarkan kandungan air yang tinggi yang terdapat didalamnya dan proses pengkristalisasiannya dapat menimbulkan kerusakan pada sel telur.
Tehnik pembekuan sel telur yang telah diperbaharui menggunakan proses pemindahan kandungan air yang ada didalam sel telur lalu dilakukan pembekuan dengan menggunakan nitrogen cair. Setelah berbagai penelitian maka disimpulkan bahwa 90-95% sel telur dapat selamat dari proses pembekuan dan dapat digunakan selanjutnya untuk proses bayi tabung dengan tingkat kealamiahan yang hampir sama dengan sel telur segar.

Ibu Tessa Darley, seorang pejabat pemerintahan yang nerumur 37 tahun adalah seorang wanita di Inggris yang menggunakan tehnik pembekuan baru ini. "Saya dapat menentukan kapan saya harus mengakhiri karir, menemukan si Mr.Right, memulai sebuah keluarga dan jikapun saya mengalami menopause, saya masih dapat memiliki bayi dari kandungan saya sendiri," katanya yakin.

Meskipun rumah sakit di Inggris jarang sekali melayani treatment kesuburan untuk wanita yang berumur lebih dari 50 tahun, banyak kritik mengenai pembatasan umur bagi wanita yang sudah mengalami postmenopausal dalam menjalani program IVF.

Tidak ada komentar: