Prosedur In vitro fertilisation (IVF) ~ Bayi Tabung / in vitro fertilization

Selasa, 28 Agustus 2007

Prosedur In vitro fertilisation (IVF)


In vitro fertilisation (IVF) adalah sebuah proses untuk menghasilkan bayi di luar tubuh manusia. Sel Telur dari wanita dan sperma dari pria ditempatkan bersama-sama dalam piring plastik untuk menghasilkan terjadinya pembuahan. Seteleah terjadi pembuahan, telur yang sudah berubah menjadi embrio akan ditanamkan kembali ke belakang uterus wanita untuk dapat diproses secara alami oleh tubuh agar dapat terjadi kehamilan.

Prosedur Bayi tabung (IVF)

IVF bukanlah suatu prosedur yang mudah dan sederhana, tapi merupakan beberapa langkah prosedur yang dilakukan dalam beberapa minggu, seperti dijelaskan dibawah ini:

Menstimulasi Ovarium
Beberapa macam hormon akan disuntikan untuk menstimulasi ovarium untuk menghasilkan telur lebih dari pada masa subur umumnya. Perkembangan sel telur ini akan dipantau dengan cara tes darah dan dengan ultrasound. Cara ini digunakan untuk meyakinkan bahwa telur-telur yang dihasilkan pada saat yang tepat

Pengumpulan Sel Telur
Ultrasound dimasukkan dalam rahim wanita dan jarum yang sangat halus akan melacak perkembangan telur dalam rahim tersebut. Monitor pada Ultrasound akan menunjukan dimana follicle berada, kemudian jarum halus tersebut akan menindik follicle yang mengandung sel telur dan mengekstraksinya.

Fertilisasi dan Pemindahan Embrio
Dua jam setelah sel telur dikumpulkan, si pria akan mengeluarkan sperma, biasanya dilakukan lewat masturbasi. Dalam proses standar IVF, sel telur akan dicampurkan dengan sperma dalam satu wadah. Sedangkan dalam proses ICSI, satu sel sperma akan langsung diinjeksikan kedalam lapisan luar setiap sel telur yang ada.
Jika sel telur sudah dibuahi oleh sperma, akan menghasilkan sebuah zigot atau embrio muda. Zigot tersebut akan disimpan dalam inkubator selama 1-2 hari sampai membelah menjadi 2 atau 4 sel. Setelah proses pembuahan, 2 atau 3 embrio akan dipindahkan ke dalam uterus mengunakan catheter. Proses ini disebut pemindahan embrio dan cukup menimbulkan rasa sakit serta tidak memerlukan anastetik.
Sedangkan untuk proses Gamete Intrafallopian Transfer (GIFT), sel telur dan sperma diletakkan langsung dalam tuba fallopi dan membiarkannya melakukan proses yang alami. Prosedur ini menggunakan laparoskop dan anastetik umum, namun dewasa ini cara GIFT sudah jarang digunakan.

Tes kehamilan
Dua minggu setelah proses pemindahan akan dilaksanakan tes darah untuk memastikan apah terjadi proses kehamilan atau tidak

Tidak ada komentar: