Sebuah tim penelitian di Universitas Boston, US menemukan bahwa para wanita yang melakukan proses IVF memiliki tekanan darah tinggi selama masa kehamilannya bila dibandingkan dengan para wanita yang hamil secara alami.
Penelitian tersebut mengemukakan bahwa proses IVF berhubungan dengan dua kondisi: hipertensi kehamilan dan pre-eclampsia. Keduanya dapat berpengaruh terhadap kondisi si ibu dan kemungkinan kelahiran yang rendah.
Pre-eclampsia dipengaruhi oleh protein yang ada dalam urin dapat menghasilkan tingkat kelahiran prematur sebesar 15%. Bayi yang lahir pun kadang tidak hanya lahir prematur namun juga memiliki tingkat pertumbuhan yang rendah.
Bagi para wanita yang sedang menjalani prosedur IVF akan mendapati bahwa resiko memiliki darah tinggi adalah sebesar 90% atau lebih dan bahkan resiko pre-eclampsia dua kali lebih besar.
Akan tetapi setelah mengambil beberapa cara untuk mengurangi darah tinggi sebelum melakukan proses IVF, maka kemungkinan keberhasilannya dapat turun sampai 70-80%. Fakta bahwa proses perawatan kesuburan atau fertlitiy treatment yang dapat meningkatkan kemungkinan kelahiran ganda dapat menyebabkan peningkatan hipertensi selama masa kehamilan.
Kesimpulannya adalah bahwa untuk melakukan proses bayi tabung diperlukan berbagai kesiapan mental maupun fisik yang baik. Konsultasikanlah dahulu jauh-jauh hari sebelum anda yakin bahwa anda akan melakukan IVF.
Rabu, 26 September 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar